6:11 Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku v sendiri.
6:12 Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus.
6:13 Sebab mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah.
6:14 Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. 6:15 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.
6:16 Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah .
6:17 Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.
6:18 Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin.
1. Jangan salah kekristenan bukan tentang apa yang dapat Kita lakukan. Tetapi tentang apa yang telah dilakukan Yesus. Banggalah akan hal itu karena hanya salib yang dapat menunjukkan kepada kita dengan jelas betapa bersalah dan tidak berdayanya kita, dan betapa kita tidak memiliki tujuan, dan hanya salib yang dapat mengendalikan kata-kata dan sikap kita. Yang benar-benar penting bukanlah apa yang kita lakukan dalam menaati hukum Tauart, khususnya dalam upacara-upacaranya, tetapi apa yang telah Allah lakukan di dalam kita menjadikan kita ciptaan baru. Paulus menolak sunat bukan karena alasan sosial atau eklesiologis, tetapi karena kemanjuran dan manfaat keselamatan yang dikaitkan dengan sunat. Orang bukan Yahudi tidak perlu menjadi umat Allah dipaksa untuk disunat juga sepeti tidak boleh makan darah, meminta izin mereka untuk berpikir, bertindak, meminta petunjuk mereka tentang apa yang akan kita bicarakan, lakukan supaya terlihat saleh dan bagaimana kita akan mengatakannya; harus mengikuti ritual keagamaan; itu adalah kehinaan yang tidak dapat kita terima. Oleh kasih karunia Allah kita tidak merendahkan diri kita sendiri seperti itu, dan tidak akan pernah melakukannya. Itu berarti menyangkal kasih karunia Allah melalui Kristus dan Roh, yang sepenuhnya cukup untuk keselamatan mereka. Ini membentuk cara hidup yang sama sekali baru yang benar-benar melampaui kategori-kategori yang diciptakan manusia. Paulus berkata, datanglah sebagaimana adanya. Paulus menyebutnya sebagai ciptaan baru; cara hidup yang sama sekali baru bagi mereka yang ada di dalam Kristus, yang dibenarkan oleh Allah melalui iman dan dengan demikian dibebaskan dan hidup dalam bentuk kehidupan baru yang bebas dari perbedaan.
2. Kita ditantang dengan apa yang kita yakini. Serigala ingin menjadikan kita santapannya. Menjadi seorang agitator/penghasut bukan untuk menciptakan kekuasaan atau kekacauan pribadi. Ini tentang menantang norma-norma, keyakinan kita. Penghasut mengganggu kesatuan dan doktrin yang benar dari komunitas beriman. Meskipun Alkitab tidak menggunakan istilah penghasut secara eksplisit, konsep tersebut terlihat jelas dalam tantangan yang dihadapi oleh gereja mula-mula dan bimbingan yang diberikan oleh para rasul khususnya dalam surat-surat Rasul Paulus, di mana penghasut digambarkan sebagai ancaman besar bagi kemurnian dan kesatuan Gereja awal. Mengabaikan pandangan mereka dapat menyebabkan salah tafsir terhadap pesan Paulus dan argumen teologis yang disajikan. Para agitator berfungsi sebagai pengingat akan bahaya ajaran sesat yang selalu ada dan perlunya kewaspadaan dan kebijaksanaan dalam komunitas Kristen. Para penulis Perjanjian Baru, khususnya Paulus, menekankan pentingnya berpegang teguh pada Injil yang sejati dan menolak ajaran apa pun yang menyimpang dari pesan keselamatan melalui iman kepada Kristus saja. Tanggapan Gereja mula-mula terhadap para agitator memberikan model untuk mengatasi tantangan serupa saat ini, yang menekankan perlunya pengajaran yang benar, kesatuan, dan komitmen terhadap prinsip-prinsip inti iman Kristen.
3. Di sini Paulus membahas masalah kaum Yudais, sekelompok orang Kristen Yahudi yang bersikeras bahwa orang non-Yahudi yang bertobat menjadi Kristen harus mematuhi hukum Yahudi, termasuk sunat, agar benar-benar diselamatkan. Isu yang mendesak di dalam komunitas Galatia adalah soal sunat. Menurut Paulus mereka lebih peduli dengan reputasi. Huruf-huruf besar hanya untuk penekanan Paulus , agar tulisan tangannya dapat mencerminkan energi dan tekad jiwanya. seperti kita menggunakan huruf kapital atau menggarisbawahi kata-kata.
Paulus dengan keras menentang ajaran ini dengan menekankan bahwa keselamatan adalah melalui iman kepada Yesus Kristus saja dan bukan melalui perbuatan hukum Taurat. Bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi ciptaan baru adalah segala sesuatu!” (Galatia 6:15). Itu semua tidak ada artinya. Alasan pertama bagi tuntutan para agitator agar jemaat Galatia disunat tidak diragukan lagi adalah kepercayaan bahwa sunat adalah tanda perjanjian antara Allah dan umat-Nya, yang mendefinisikan identitas umat perjanjian Allah. Menurut para agitator, sunat adalah tanda perjanjian kekal Allah yang berperan sebagai penanda identitas umat Allah. Mereka percaya bahwa sunat efektif dan bermanfaat untuk keselamatan manusia. Inilah sebabnya mengapa para agitator menyatukan sunat dan Kristus dan dengan demikian akan berpendapat bahwa Kristus sendiri tidak cukup untuk keselamatan tetapi sunat juga diperlukan; keselamatan didasarkan pada sunat dan Kristus. “janganlah seorang pun menyusahkan aku” adalah cara Paulus untuk berkata kepada orang-orang Kristen di Galatia, Janganlah menyusahkan aku dengan terus bermain-main dengan doktrin-doktrin palsu ini, aku sudah cukup menderita, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Ini bukan mysticism. Tanda-tanda Tuhan Yesus bukanlah luka yang mirip dengan luka-luka Yesus; itu adalah tanda-tanda yang mengidentifikasi atau bahkan “mencap” –Paulus sebagai pengikut Yesus, dia adalah hamba Kristus. Tanda-tanda ini melampaui semua kehormatan dunia.
4. Motif yang mendasari para guru palsu adalah ambisi – mereka ingin dapat membanggakan jumlah pengikut yang telah mereka rekrut.
Mengapa mereka melakukan ini. Mereka melakukan ini “untuk menghindari penganiayaan karena salib Kristus.” Alasan di balik keputusan mereka adalah bahwa mereka tidak ingin hidup menjadi susah karena mereka mengikuti Yesus. Mereka membuat keputusan untuk menghindari penganiayaan karena salib Kristus. Dengan menambahkan perlunya sunat, mereka terhindar dari penganiayaan. Jika kita mendengar firman Tuhan tetapi tidak melakukannya karena akan sulit atau membuat kita kesulitan melakukannya, maka kita bukanlah murid sejati. Jika kita berpikir untuk menyembah Tuhan dan melayani Tuhan, akan membuat hidup kita sulit, tidak akan nyaman, maka kita bukanlah murid sejati. Menghindari ketidaknyamanan, rasa malu, rasa sakit, pengorbanan, atau bahkan kematian berarti kita adalah orang Kristen palsu. Yesus berjanji kepada murid-murid-Nya bahwa komitmen mereka kepada-Nya akan berarti penganiayaan dari sesama orang Yahudi, dan bahkan anggota keluarga mereka sendiri
5. Galatia 6:13. Paulus mengatakan bahwa apa yang dilakukan orang-orang Kristen ini adalah memaksakan aturan mereka kepada orang lain sehingga mereka dapat membanggakannya. Singkatnya, mereka ingin terlihat baik di mata orang lain. Kemuridan mereka adalah sebuah pertunjukan. Mereka terlihat saleh dan menyuruh orang lain melakukan sesuatu agar mereka dapat terlihat baik di hadapan orang lain. Semuanya tentang show up. Yesus berulang kali harus berurusan dengan masalah ini. Kita tidak dapat membawa keduniawian kita ke dalam perjalanan kita bersama Yesus. Ketika kita melakukan sesuatu dan mengatakan sesuatu untuk kemuliaan kita atau orang lain, semuanya untuk kemuliaan Allah. Paulus berkata aku tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus. Hati Paulus tidak peduli dengan kemuliaan yang datang dari ketenaran. Ia tidak peduli dengan kemuliaan yang datang dari kekayaan. Ia tidak peduli dengan kemuliaan yang datang dari status dan kekuasaan di antara manusia. Ia hanya peduli tentang kemuliaan salib Tuhan kita Yesus Kristus. Paulus menunjukkan bahwa motif mereka adalah untuk menghindari penganiayaan. Jika mereka memberitakan Injil yang benar, mereka akan menghadapi penganiayaan yang sama seperti yang dihadapi Paulus. Alasan Paulus dianiaya adalah karena ia mengajarkan bahwa pekerjaan Kristus, salib Kristus adalah satu-satunya dasar untuk dibenarkan di hadapan Allah (Galatia 5:11).
6. Apa kita pelajari dari penghasut/pembuak ini, pertama, para pembual ini hanya tertarik pada penampilan mereka. Mereka adalah “pemburu piala” yang ingin menambah prestasi mereka. Kedua, para pembual ini hanya tertarik untuk disukai. Inti dari berpenampilan baik adalah agar orang lain melihat kita. Ketiga, para pembual ini hanya tertarik pada kebaikan lahiriah.
Yesus masuk ke dalam realitas. Itulah titik awal kita. Kita harus melampaui penampilan luar dari indra dan melampaui konsep pikiran, dan membuka diri kita terhadap realitas Kristus. Paulus menulis: “Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” (5:14). Hidup dalam ciptaan baru di dalam Kristus berarti menjalani hidup kasih. Apa artinya menjadi ciptaan baru dan memiliki hidup baru di dalam Kristus? Benar-benar tertarik dan peduli terhadap perbuatan baik. Hidup dalam ciptaan baru di dalam Kristus berarti menjalani hidup kasih.
Leave a comment